Sastra Melayu Klasik


Memahami Sastra Melayu Klasik


1. Pengertian
                Sastra klasik, sastra lama, atau sastra tradisional adalah karya sastra yang tercipta dan berkembang sebelum masuknya unsur-unsur modernisme ke dalam sastra itu.

2. Ciri-ciri Sastra Klasik
                Karya sastra (Melayu) klasik adalah jenis sastra yang berkembang pada masa masyarakat Melayu tradisional. Secara umum, bentuk karya sastra Melayu lama memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a.       Nama penciptanya tidak di ketahui (anonim). Karena itu, karya sastra lama merupakan milik masyarakat itu sendiri.
b.      Bersifat pralogis, mempunyai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum.
c.       Berkembang secara statis (diam/tidak bergerak)
Dalam bentuk prosa, misalnya selalu menggunakan kata-kata klise ( kata yg sering digunakan sehingga kehilangan keaslian maknanya) , menurut empunya cerita, konon dn sejenisnya.
di samping itu, sastra Melayu klasik di penuhi pula dengan berbagai ungkapan,peribahasa, dan aneka jenis majas.
d.      Yang dikisahkan berupa kehidupan istana (istanasentris), raja-raja, dewa-dewa, para pahlawan, atau tokoh-tokoh mulia lainnya.
e.       Disampaikan secaral lisan, dari mulut ke mulut. Karenanya,  tidak mengherankan apabila cerita klasik memiliki banyak versi. Setiap orang yang menyampaikan cerita itu dengan berbagai penambahan dan perubahan di sana sini sesuai dengan pemahaman orang yang bersangkutan terhadap cerita itu.


Karya sastra Melayu klasik terikat oleh aturan-aturan yang sifatnya konvensional. Hal ini dapat kita lihat pada puisi. Puisi-puisi klasik, seperti pantun dan syair, terikat oleh aturan suku kata, aturan bunyi, dan jumlah baris. Demikian pula pada karya-karya prosanya. Ragam bahasa  yang digunakan dalam karya sastra Melayu klasik belum banyak dipengaruhi bahasa asing (eropa). Bahasa Melayu merupakan media pengantar yang paling dominan.
»»  READMORE...

Puisi Lama


Bentuk Puisi Lama:
1.       Mantra
Bentuk puisi lama yang tertua. Yang dipentingkan dalam mantra ialah iramanya.  Makin kuat iramanya makin besar tenaga gaib yang ditimbulkan. Hanya orang ahli yang boleh mengucapkan mantra, yang dinamai Pawang atau dukun.
2.       Bidal
~> cara berbicara dengan menggunakan bahasa kias.
                Bidal terdiri dari beberapa macam, diantaranya:
                a. Pepatah
 
                    Pepatah adalah suatu peri bahasa yang mengunakan bahasa kias dengan maksud mematahkan                 ucapan orang lain atau untuk menasehati orang lain.
                Contoh: Malu bertanya sesat di jalan. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.





                b. Tamsil
                     Tamsil (ibarat) adalah suatu peribahasa yang berusaha memberikan penjelasan dengan                                perumpamaan dengan maksud menyindir, menasihati, atau memperingatkan seseorang dari                          sesuatu yang dianggap tidak benar.
                     Contoh: Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Keras-keras kersik, kena air lemut juga.

                c. Kiasan
 
                   Ungkapan tertentu untuk menyampaikan maksud yang sebenarnya kepada seseorang, karena                                    sifat, karakter, atau keadaan tubuh yang dimilikinya. Kata-kata sebutan yang digunakan                                   dengan cara tersebut dinamakan bahasa kiasan.
                    Contoh: Makan tangan = memperoleh keuntungan besar.
                                       Buah hati = kekasih atau orang yang sangat dicintai.

                d. Perumpamaan
 
                   Perumpamaan adalah suatu peribahasa yang digunakan seseorang dengan cara                                                 membandingkan suatu keadaan atau tingkah laku seseorang dengan keadaan alam, benda, atau                   makhluk alam semesta.
                    Contoh: Seperti anjing makan tulang. Seperti durian dengan mentimun.

                e. Pameo
 
                    Pameo adalah suatu peribahasa yang digunakan untuk berolok-olok, menyindir atau mengejek                                  seseorang atau suatu keadaan.
                     Contoh:
                     Ladang Padang, orang Betawi: maksudnya berlagak seperti orang Padang padahal dia orang                        Betawi atau orang Betawi yang berlagak kepadang-padangan.
                     Bual anak Deli: maksudnya membual seperti membualnya daerah Deli yang terus menerus,                        namun isinya tidak bermakna.

3.       Pantun kilat atau Karmina
Karmina atau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris.
Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh:
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu masih bertanya pula

Dahulu parang sekarang besi
Dahulu sayang sekarang benci

4.       Pantun
Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b. Dua baris pertama(Larik I dan 2)  merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris terakhir (larik 3 dan 4) merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata,
Contoh Pantun
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang

5.       Talibun
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
Contoh Talibun :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu

6.       Seloka
yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, kadang-kadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
contoh seloka lebih dari 4 baris:
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
7.       Gurindam
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
contoh :
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat
Gurindam Dua Belas
Kumpulan gurindam yang dikarang oleh Raja Ali Haji dari Kepulauan Riau. Dinamakan Gurindam Dua Belas oleh karena berisi 12 pasal, antara lain tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup bermasyarakat.


8.      Syair
Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud). Syair berasal dari Arab.
»»  READMORE...

Prosa Lama


Bentuk Prosa lama:

Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi. 
1.     Dongeng
Bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang bersifat khayalan dari pengarangnya. Jadi dongeng bukan merupakan cerita yang benar-benar terjadi. Fungsi dongeng hanyalah sebagai penghibur hati saja atau pelipur lara. Itulah sebabnya dongeng disebut juga cerita pelipur lara.
Bentuk-bentuk cerita dongeng:
a. Mite (Mitos) 
     Mite (Mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang gaib, alam gaib atau yang dipercayai mempuyai kekuatan gaib, seperti dewa, peri ataupun Tuhan.
Contoh-contoh sastra lama yang termasuk jenis mitos, adalah: Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai,Dongeng Abu Nawas, Dewi Sinta yang diculik oleh Rahwana. Mahabharata, Ramayana, Hikayat Illias dan Odyes karangan Homerus dan lain-lain.

b. Sage
     Sage, adalah cerita lama yang di dalamnya mengandung unsur sejarah atau yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan tentang kepahlawanan,keperkasaan, serta kesaktian, keberanian, dan keajaiban para raja, pangeran atau tokoh-tokoh tertentu.
Contoh sage, adalah: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, Kesaktian Hang Tuah, Lutung Kasarung, Damarwulan, Angleng Darma Dongeng Kesaktian dan keperkasaan Patih Gajah Mada dll.

c. Fabel
    Fabel adalah dongeng tentang binatang yang bisa berbicara dan bertingkah laku seperti manusia, sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang).
Contoh:
Cerita Si Kancil yang Cerdik, Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Buaya dan Kera, Burung Gagak dan Serigala, Anjing yang Loba, Pelanduk Jenaka, Burung Bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi,Dongeng Perlombaan kancil dan siput

d. Legenda
 
  Dongeng atau cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah, tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah.
Contoh:
Cerita tentang Tangkuban perahu, Dongeng Malinkundang, Legenda Banyuwangi, Dongeng terjadinya Kota Bandung, Nyai Rara Kidul
 

e. Penggeli Hati (Dongeng Jenaka)
Penggeli hati adalah cerita komedi yang berkembang dalam suatu masyarakat atau cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas, atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor.
Contoh:
Si Kabayan, Pak Pandir, Cerita Lebai Malang, Joko Kendil, Pak Belalang, Abu Nawas, dll.

      f. Cerita perumpamaan
Dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat yang berisi nasihat dan bersifat mendidik.
Misalnya, orang yang pelit akan dinasehati dengan cerita Haji Bakhil atau Haji Pelit. Yang sombong akan dinasehati dengan cerita Firaun.

g. Parabel 
     Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh: Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Mahabarata, Bhagawagita, dll.

2.     Hikayat
Hikayat berasal dari kata Arab, yang berarti cerita.
-       Cerita-cerita Panji
Disebut juga hikayat yang berasal dari kesusastraan Jawa yang berkisah tentang 4 kerajaan di pulau Jawa yaitu : kerajaan Jenggala, Kediri, Ngurawan dan Singosari.
                      Contoh : Hikayat Panji Semirang dan Hikayat Dalang Indra Kusumah

-       Kaba adalah genre sastra tradisional Minangkabau.
Kata kaba sendiri berasal dari bahasa Arab khabar, yang sinonim dengan kata berita (Minangkabau: barito). Namun dalam peristilahan Minangkabau kedua kata ini dibedakan. Dalam segi cerita kaba mirip dengan hikayat atau cerita dalam Sastra Melayu. Beberapa kaba seperti Kaba Sutan Manangkerang (1885) dan Kaba Manjau Ari (1891) pernah diterbitkan sebagai hikayat. Sebaliknya, Hikayat Hang Tuah juga pernah disadur ke dalam bentuk kaba. Perbedaan kaba dengan hikayat terletak pada alat literer yang digunakan. Di dalam hikayat digunakan satuan linguistik seperti kalimat dan paragraf. Kaba dapat disusun atau diceritakan dalam bentuk bersajak seperti pantun, atau sebagai nyanyian. Contoh kaba tradisional yang terkenal adalah Kaba Cindua Mato, Kaba Malin Kundang, Kaba Magek Manandin, Kaba Sutan Pangaduan, Kaba Sutan Pamenan, Kaba Anggun Nan Tongga, Kaba Gadih Basanai, Kaba Sutan Palembang, Kaba Si Umbut Muda dan Kaba Malin Deman. Kaba seperti ini lebih dikenal sebagai cerita fantasi atau sejarah. Sejak tahun 1920-an telah dikarang pula kaba yang lebih memusatkan perhatian pada dunia kontemporer, seperti Kaba Sutan Lembak Tuah atau Merantau ke Malaysia: Mahyuddin dan Erni(1992).

3.    Tambo
Yang disebut tambo ialah cerita sejarah yang tidak seratus persen mengandung kebenaran. Kebenaran sangat banyak dicampuradukkan dengan hal-hal yang tidak masuk akal, jadi sifatnya itu hanya dongeng saja.
Beberapa contoh tambo:
1. Sejarah Melayu oleh Tun Muhammad Sri Lanang;
2. Sejarah Melayu-Bugis oleh Raja Ali Haji;
3. Tambo Adat Alam Minangkabau;
4. Tambo Bangkahulu


»»  READMORE...

Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas X semester 1


1.   Bacalah!
Pingsan
Hari itu ada pelajaran Olahraga, pelajaran yang paling tidak di sukai Tuti, temanku. Seperti biasa sebelum olahraga dimulai, anak-anak diharuskan berlari mengelilingi lapangan sebanyak dua kali. Setelah guru memberi aba-aba, kami pun berlari. Baru satu kali putaran, aku mendengar ribut-ribut dari barisan belakang. Rupanya Tuti pingsan. Kata teman-teman, Tuti pingsan karena tidak kuat berlari.
            Akan tetapi, tiba-tiba Tono, temanku, berteriak, “Ada ular! Ada ular!” kami terkejut mendengar teriakannya. Kemudian, kami berlari tidak tentu arah. Lucunya, Tuti yang semula pingsan, mendadak bangun, kemudian ikut berlari. Rupanya, Tuti tadi hanya berpura-pura pingsan. Tono pun ternyata bohong juga. Ular itu sebenarnya tidak ada. Tono berkata begitu karena dia tahu bahwa Tuti hanya pura-pura pingsan.
Hal yang mengesankan dalam cerita di atas adalah .....
a.   Tuti tidak menyukai pelajaran olahraga
b.   Tuti pingsan karena tidak kuat berlari
c.   Tuti yang sedang pingsan tiba-tiba lari ketika mendengar Tono berteriak ada ular
d.   Tono berteriak ada ular, sehingga teman-temannya berlarian
e.   Tuti terkejut

2.   Perhatikan pokok-pokok berita berikut!
1)     Manajer PERSEBAYA memanggil 29 pemain
2)     Untuk mengikuti seleksi terbatas
3)     Dilaksanakan di stadion Gelora
4)     Sabtu (3/2) sore hingga kamis (8/2)
5)     Karena ada pertandingan
Pokok berita di atas yang berisi jawaban atas pertanyaan kapan yaitu nomor …
a.     1                                 d. 4
b.     2                                 e. 5
c.     3

3.   Ketika mendengar bunyi harimau mengaum, mereka serentak berhenti bekerja. Wak Katok menghentikan pisaunya sekaligus melepaskan kulit rusa dari badannya dan yang lain duduk atau berdiri kaku.
Latar suasana kutipan cerita di atas adalah…
a.     Gembira
b.     Bahagia
c.      Duka cita
d.     Menegangkan
e.     Seru
4.   Pada saat menceritakan pengalaman, kita sebaiknya .....
a.   Memperhatikan lafal , intonasi, dan mimik yang tepat
b.   Memperhatikan keadaan panggung
c.   Berpakaian rapi dan sopan
d.   Memperhatikan para pendengar
e.   Mengucapkan salam pemubuka dan penutup

5.   Tepat pukul dua siang aku harus berada di masjid Abu Bakar Ash-Shidiq yang terletak di Hubra El-Khaima, ujung utara Cairo, untuk belajar mengaji pada syaikh Utsman Abdul Fattah. Beliau selalu datang tepat waktu. Tak kenal kata absen. Tak kenal cuaca dan musim. Sangat tidak enak jika terlambat apalagi absen hanya karena alasan suhu udara. (ayat-ayat cinta karya Habiburrahman El Shirazy 1-3)
Karakter tokoh Syaikh Utsman Abdul Fattah dalam petikan novel di atas adalah …
a.   Jujur
b.   Sabar
c.   Bertanggung jawab
d.   Kasihan
e.   Peduli sesama

6.   Jika kita membuat cerpen berdasarkan pengalaman diri sendiri, maka sudut pandang yang bisa kita gunakan adalah …
a.     Orang pertama sebagai tokoh utama
b.     Orang pertama sebagai tokoh peninjau
c.     Orang ketiga sebagai tokoh utama
d.    Orang ketiga sebagai tokoh peninjau
e.     Orang kedua sebagai tokoh utama

7.   Puisi yang singkat dan tepat, berisi ajaran agama, sopan santun pergaulan, dan nasihat digolongkan ke dalam …
a. balada          c. himne           
b. epigram       d. ode          e. Elegi

8.   Puisi yang berisi cemooh terhadap kepincangan atau ketidakadilan digolongkan ke dalam ….
a. himne           c. elegi    
b. ode               d. satire           e. Roman

9.   Bacalah!
  TERATAI
Kepada Ki Hajar Dewantara
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun bersemi Laksmi mengarang;
Biarpun dia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia.
Dilihat dari penggolongan isinya puisi di atas disebut ….
a.himne             c. elegi               
b.ode                  d . satire           e. Roman

10. Puisi di atas berupa pujian yang ditujukan  kepada pahlawan yang bernama ….
 a. Danudirja Setiabudi       
 b. Ki Mangunsarkoro     
 c. Ki Hajar Dewantara
 d. Dr. Sutomo                   
 e. Douwes Dekker

11. Bacalah !
Surat Cinta
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur yang gaib,
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
Wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu !
.........
Dilihat dari penggolongan isinya puisi di atas disebut ….
a.himne             c. elegi               
b.ode                  d . satire           e. Roman

12. Cermati paragraf ini !
Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah mulai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional
Menurut letak gagasan utamanya, termasuk jenis paragraf apakah diatas adalah a. Deduktif
b. Induktif
c. Campuran
d. Analitik
e. Deskripsi

13. Cermati paragraf ini !
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para guru memberitahukan tips belajar menjelang UAN.
Menurut letak gagasan utamanya, termasuk jenis paragraf apakah diatas adalah ......a. Deduktif
b. Induktif
c. Campuran
d. Analitik
e. Deskripsi

14. Cermati paragraf ini !
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku.
Menurut letak gagasan utamanya, termasuk jenis paragraf apakah diatas adalah ......a. Deduktif
b. Induktif
c. Campuran
d. Analitik
e. Deskripsi

15. 
Cermatilah!
Jangan kira aku melupakan kamu, kampungku....
Jangan kira aku lupa kesejukanmu, desaku.....
Aku hanya menuntut ilmu
Saatnya nanti aku kembali
Membangkitkanmu dari mimpi
Puisi tersebut menceritakan ....
a.     Seseorang yang pergi keluar kota
b.     Niat mulia seseorang yang menuntut ilmu demi masa depan kampung halamannya
c.     Seseorang yang melupakan kampung halamannya
d.    Seseorang yang menuntut ilmu keluar kota dan tidak mau kembali lagi ke kampungnya
e.     Seseorang yang ingin bermimpi

16.  Kalau hendak menggulai kerang
 Jemur dulu biar merekah
 Kalau hendak dihargai orang
 ......................................................
Larik  terakhir yang tepat untuk melengkapi pantun di atas adalah..
a.     Berlaku jujur dalam hidup
b.     Berlaku jujur dalam bertingkah
c.     Berlaku jujur dalam berbagi
d.    Berlaku jujur dalam pergaulan
e.     Berlaku jujur dalam berteman
17. Jam dinding pun tertawa…
karena ku hanya diam dan membisu. . .
Ingin kumaki diriku sendiri…
yang tak berkutik di depanmu…
`           Kata yang tercetak miring pada syair lagu di atas menggunakan majas. . .
a. Personifikasi        d. Metonimia 
b. Metafora              e. Hiperbola
c. Simile

18. Ombak memecah di tepi pantai
Angin berhembus lemah lembut
Puisi di atas menggunakan majas.....
a. hiperbola
b. litotes
c. eufimisme
d. pleonasme
e. metafora

19. Seseorang mampu membaca teks, 450 kata dalam waktu 2 menit 30 detik, hitunglah kecepatan membacanya …
a.     150 kpm                       d. 190 kpm
b.     200 kpm                       e. 140 kpm
c.     180 kpm

20. Sahabatku
Dipusaramu
Ku terdiam dan tertunduk
Sekelumit doa kupanjatkan
Bersama taburan bunga wana-warni
.........
Isi kutipan puisi tersebut adalah ...
a.     Penyesalan seorang sahabat
b.     Manusia merenungi sahabatnya
c.     Akhir dari persahabatan
d.    Doa untuk seorang sahabat
e.     Arti dari persahabatan

21. Setelah bom dijatuhkan di kota Hiroshima-Nagasaki akhirnya sekutu mengibarkan bendera putih.
Makna ungkapan mengibarkan bendera putih dalam paragraf tersebut adalah ....
a.   Kemenangan
b.   Ikut berduka cita
c.   Menyerah
d.   Bersuka cita
e.   Menyerang

Bacalah puisi berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal nomor 22 dan 23!

22.    Ada Tilgram Tiba Senja
....
Ada podang pulang ke sarang
Tembangnya panjang berulang-ulang
pulang ya pulang, hai petualang!
Ketapang. Ketapang yang kembang
Berumpun di perigi tua
Anakku datang anakku pulang
Kembali kucium, kembali kuraba...
Tema puisi tersebut adalah ....
a. Bunga yang berkembang
b. Pulangnya anak tersayang
c. Kegembiraan seorang anak
d. Pulangnya sang kepodang
f.   Kekecewaan seorang ibu

23. Suasana yang tergambar pada puisi tersebut adalah ....
a. gembira  c. sedih     e. kecewa
b. bangga   d. Duka

24. Perhatikan penggalan puisi berikut!
1). Kutulis surat ini
2). Kala hujan gerimis
3). Dan angin bertiup
4). Mengelus daun cemara
Larik yang bermajas pada puisi tersebut terdapat pada nomor . . . .
a. 1     b. 2      c.3      d.4      e. 1 dan 2

25. Setiap hari aku mendapat ...... sebagai bekal sekolah.
Ungkapan yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang di atas adalah ....
a. uang rujuk
b. uang peluh
c. uang semir
d. uang saku
e. uang jasa

26. Perhatikan puisi berikut!
Hampa
~ kepada Sri
Sepi di luar
Sepi menekan mendesak
Lurus kaku pohonan
Tak bergerak
Sampai ke puncak
Sepi memagut
Segala menanti, menanti, menanti
Sepi
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
~ Chairil Anwar
Amanat yang tepat dalam puisi tersebut adalah …
a. Hendaknya jangan membuat seseorang harus menunggu.
b. Menunggu adalah pekerjaan yang sangat membosankan.
c. Menunggu adalah pekerjaan yang menyedihkan manusia.
d. Hendaknya seseorang menghindari kebiasaan menunggu.

e. Menanti yang tak kunjung datang
27.Diskusi pada intinya merupakan kegiatan   ...
a.   Berdebat
b.   Bertukar pikiran
c.   Meyelesaikan permasalahan
d.   Menyampaikan pendapat kepada khalayak
e.   Beradu argumentasi

28. Dalam diskusi panel, pembicara lazimnya diperkenalkan oleh...
a. Panelis                d. notulen
b. panitia                 e. ketua
c. moderator

29. “Saudara moderator setelah saya mendengar uraian saudara A, saya merasa bingung karena uraian tersebut bertentangan dengan isi makalahnya, yakni pada halaman 2 baris ke 29”
Kalimat di atas merupakan.....a. Pembelaan terhadap moderator
b. Tanggapan seorang pemandu diskusi
c. Sanggahan seorang moderator diskusi
d. Pembelaan seorang penyaji terhadap isi makalahnya
e.Tanggapan seorang peserta diskusi tentang ketidakpuasan

30. Seseorang yang terus menerus mendapat musibah, dapat dinyatakan dengan peribahasa....
a.     Bagai api dalam sekam
b.     Sudah jatuh ditimpa tangga
c.     Bagai telur diujung tanduk
d.    Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui
e.     Menegakkan benang basah

31. Majas metonimia terdapat dalam kalimat ,,,
a.     Kemana Ayah pergi ke Singapura naik garuda
b.     Dia merasa kesepian di tengah-tengah keramaian pesta itu
c.     Kenaikan harga-harga bahan bangunan tersa sampai mencekik leher
d.    Indonesia berhasil merebut piala Thomas Cup untuk kedelapan kalinya
e.     Perpustakaan adalah gudang ilmu yang tidak akan habis-habisnya

32. Kalimat yang mengandung majas hiperbola adalah ....
a.     Sekolah kami meraih juara pertama dalam pertandingan catur kemarin
b.     Dalam pertempuran itu darah mengalir sampai menganak sungai
c.     Walaupun kaya, ia tidak senang bermewah-mewahan
d.    Ayah datang membawa kijang baru
e.     Air danau jernih sebening kaca

33. Hampir dalam setiap acara apapun, acara pembukaan disampaikan langsung oleh.....
a.     Pembawa acara
b.     Panitia penyelenggara
c.     Orang yang paling dihormati
d.    Petugas khusus
e.     Tuan rumah

34. Acara yang tidak lazim dicantumkan dalam susunan acara ulang tahun adalah......
a.     Sambutan tuan rumah
b.     Menyanyikan lagu “selamat ulang tahun”
c.     Doa bersama
d.    Tiup lilin
e.     Mengheningkan cipta

35. “Acara selanjutnya adalah sambutan dari wakil mempelai”
Kalimat diatas disampaikan oleh pemandu acara didalam sebuah acara.....
a.     Khitanan
b.     Pernikahan
c.     Ulang tahun
d.    Pelepasan jenazah
e.     Perpisahan









»»  READMORE...