Bentuk Puisi Lama:
1. Mantra
Bentuk
puisi lama yang tertua. Yang dipentingkan dalam mantra ialah iramanya. Makin kuat iramanya makin besar tenaga gaib
yang ditimbulkan. Hanya orang ahli yang boleh mengucapkan mantra, yang dinamai Pawang atau dukun.
2. Bidal
~> cara berbicara
dengan menggunakan bahasa kias.
Bidal
terdiri dari beberapa macam, diantaranya:
a. Pepatah
Pepatah adalah suatu peri bahasa yang mengunakan bahasa kias dengan maksud mematahkan ucapan orang lain atau untuk menasehati orang lain.
Contoh: Malu bertanya sesat di jalan. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.
Pepatah adalah suatu peri bahasa yang mengunakan bahasa kias dengan maksud mematahkan ucapan orang lain atau untuk menasehati orang lain.
Contoh: Malu bertanya sesat di jalan. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.
b. Tamsil
Tamsil (ibarat) adalah suatu peribahasa
yang berusaha memberikan penjelasan dengan perumpamaan dengan maksud menyindir,
menasihati, atau memperingatkan seseorang dari sesuatu yang dianggap tidak benar.
Contoh: Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Keras-keras kersik, kena air lemut juga.
Contoh: Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Keras-keras kersik, kena air lemut juga.
c. Kiasan
Ungkapan tertentu untuk menyampaikan maksud yang sebenarnya kepada seseorang, karena sifat, karakter, atau keadaan tubuh yang dimilikinya. Kata-kata sebutan yang digunakan dengan cara tersebut dinamakan bahasa kiasan.
Contoh: Makan tangan = memperoleh keuntungan besar.
Ungkapan tertentu untuk menyampaikan maksud yang sebenarnya kepada seseorang, karena sifat, karakter, atau keadaan tubuh yang dimilikinya. Kata-kata sebutan yang digunakan dengan cara tersebut dinamakan bahasa kiasan.
Contoh: Makan tangan = memperoleh keuntungan besar.
Buah hati = kekasih atau orang yang
sangat dicintai.
d. Perumpamaan
Perumpamaan adalah suatu peribahasa yang digunakan seseorang dengan cara membandingkan suatu keadaan atau tingkah laku seseorang dengan keadaan alam, benda, atau makhluk alam semesta.
Contoh: Seperti anjing makan tulang. Seperti durian dengan mentimun.
Perumpamaan adalah suatu peribahasa yang digunakan seseorang dengan cara membandingkan suatu keadaan atau tingkah laku seseorang dengan keadaan alam, benda, atau makhluk alam semesta.
Contoh: Seperti anjing makan tulang. Seperti durian dengan mentimun.
e. Pameo
Pameo adalah suatu peribahasa yang digunakan untuk berolok-olok, menyindir atau mengejek seseorang atau suatu keadaan.
Contoh:
Ladang Padang, orang Betawi: maksudnya berlagak seperti orang Padang padahal dia orang Betawi atau orang Betawi yang berlagak kepadang-padangan.
Pameo adalah suatu peribahasa yang digunakan untuk berolok-olok, menyindir atau mengejek seseorang atau suatu keadaan.
Contoh:
Ladang Padang, orang Betawi: maksudnya berlagak seperti orang Padang padahal dia orang Betawi atau orang Betawi yang berlagak kepadang-padangan.
Bual anak Deli: maksudnya membual seperti
membualnya daerah Deli yang terus menerus, namun isinya tidak bermakna.
3. Pantun kilat atau Karmina
Karmina atau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri
dari dua baris.
Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki
pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun
ungkapan secara langsung.
Contoh:
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu masih bertanya pula
Dahulu parang sekarang besi
Dahulu sayang sekarang benci
4. Pantun
Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak
a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b. Dua baris pertama(Larik I dan 2) merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam
(flora dan fauna); dua baris terakhir (larik 3 dan 4) merupakan isi, yang
merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata,
Contoh Pantun
Kayu cendana diatas
batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
5. Talibun
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran
dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
Contoh Talibun :
Contoh Talibun :
Kalau anak pergi ke
pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli
dahulu
Kalau anak pergi
berjalan
Ibu cari sanakpun
cari
Induk semang cari
dahulu
6. Seloka
yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis
empat baris memakai bentuk pantun atau syair, kadang-kadang dapat juga ditemui
seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
contoh seloka lebih dari 4 baris:
Baik budi emak si
Randang
Dagang lalu
ditanakkan
Tiada berkayu rumah
diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku
diletakkan
Kera dihutan disusui
7. Gurindam
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris
kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh.
Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua
berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris
pertama tadi.
contoh :
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat
Gurindam Dua Belas
Gurindam Dua Belas
Kumpulan gurindam yang dikarang oleh Raja Ali Haji dari Kepulauan Riau.
Dinamakan Gurindam Dua Belas oleh
karena berisi 12 pasal, antara lain tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban
anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup
bermasyarakat.
8. Syair
Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan
irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris
tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir
yang mengandung maksud). Syair berasal dari Arab.
- Survei singkat dibayar mahal, pertama di Indonesia, Hanya ada di bisnis ini. Klik http://www.idsurvei.com/survei/Narti/ .
0 komentar:
Posting Komentar