Memahami Sastra Melayu Klasik
1. Pengertian
Sastra klasik, sastra lama, atau sastra tradisional adalah karya sastra yang tercipta dan berkembang sebelum masuknya unsur-unsur modernisme ke dalam sastra itu.
2. Ciri-ciri Sastra Klasik
Karya sastra (Melayu) klasik
adalah jenis sastra yang berkembang pada masa masyarakat Melayu tradisional.
Secara umum, bentuk karya sastra Melayu lama memiliki cirri-ciri sebagai
berikut:
a.
Nama penciptanya tidak di
ketahui (anonim). Karena itu, karya sastra lama merupakan milik masyarakat itu
sendiri.
b.
Bersifat pralogis, mempunyai
logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum.
c.
Berkembang secara statis (diam/tidak
bergerak)
Dalam
bentuk prosa, misalnya selalu menggunakan kata-kata klise ( kata yg sering
digunakan sehingga kehilangan keaslian maknanya) , menurut empunya cerita,
konon dn sejenisnya.
di samping itu, sastra Melayu klasik di penuhi pula dengan berbagai ungkapan,peribahasa, dan aneka jenis majas.
di samping itu, sastra Melayu klasik di penuhi pula dengan berbagai ungkapan,peribahasa, dan aneka jenis majas.
d.
Yang dikisahkan berupa
kehidupan istana (istanasentris), raja-raja, dewa-dewa, para pahlawan, atau
tokoh-tokoh mulia lainnya.
e. Disampaikan
secaral lisan, dari mulut ke mulut. Karenanya, tidak mengherankan apabila cerita klasik
memiliki banyak versi. Setiap orang yang menyampaikan cerita itu dengan
berbagai penambahan dan perubahan di sana sini sesuai dengan pemahaman orang
yang bersangkutan terhadap cerita itu.
Karya sastra Melayu klasik terikat oleh aturan-aturan yang sifatnya konvensional. Hal ini dapat kita lihat pada puisi. Puisi-puisi klasik, seperti pantun dan syair, terikat oleh aturan suku kata, aturan bunyi, dan jumlah baris. Demikian pula pada karya-karya prosanya. Ragam bahasa yang digunakan dalam karya sastra Melayu klasik belum banyak dipengaruhi bahasa asing (eropa). Bahasa Melayu merupakan media pengantar yang paling dominan.
0 komentar:
Posting Komentar